Blog

Friday, November 2, 2012

Ditiupkannya Ruh

Alhamdulillah...saya bisa hamil juga...
sudah (masuk) 4 bulan...
insyaAllah sekarang atau dalam waktu-waktu dekat ini ada malaikat yang ngunjungi perut saya, meniupkan ruh dan menuliskan suratan takdir anak saya. Mohon doanya :)

=============
  عن ابي عبد الرحمان عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال 
 حدثنا رسول الله صلى الله عليه و سلم و هو الصادق المصدوق إن احدكم يجمع خلقه في  بطن أمه اربعين يوما نطفة  ثم يكون علقة مثل ذالك ثم يكون مضغة مثل ذالك ثم يرسل  عليه الملك فينفخ فيه الروح و يؤمر بعربع كلمات بكتب رزقه و اجله و عمله و شقي أو سعيد
و الله الذي لا اله غيره إن احدكم ليعمل بعمل اهل الجنة حتى بينه و بينها الا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل اهل النار فيدخلها و ان احدكم ليعمل بعمل اهل النار فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل اهل الجنة فيدخلها
رواه البخاري و مسلم
Dari Abi Abdi Rahman Abdillah bin Mas'ud r.a, beliu berkata :
Rasulullah SAW telah bercerita kepada kami - dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan :
Sesungguhnya setiap dari kalian dikumpulkan penciptaanya dalam perut ibunya selama 40 hari berbentuk mani, kemudian menjadi segumpal darah (alaqah) seperti halnya mani (selama 40 hari), kemudian menjadi segumpal daging (mudhgoh) seperti halnya mani (selama 40 hari), kemudian dikirim malaikat kepadanya maka malaikat itu meniup ruh ke dalamnya dan diperintahkan dalam 4 perkara, menuliskan rizqinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagia (akhir hidupnya).
Demi Allah yang tiada tuhan selain Nya, sesungguhnya salah satu dari kalian benar-benar berbuat amalnya penghuni surga sehingga jarak antara dia dan surga hanya 1 dziro' (dekat sekali) maka telah mendahului suratan takdir (yang telah ditulis malaikat sebelumnya) atasnya, maka ia melakukan amalnya penghuni neraka maka ia masuk ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah satu dari kalian benar-benar berbuat amalnya penghuni neraka sehingga jarak antara dia dan surga hanya 1 dziro' (dekat sekali) maka telah mendahului suratan takdir (yang telah ditulis malaikat sebelumnya) atasnya, maka ia melakukan amalnya penghuni surgaga maka ia masuk ke dalam surga.

Bagi saya pribadi, hadits ini menjadi spesial. Menjadi kehormatan buat saya, ketika guru saya meminta saya membacakan hadits ini saat kami mengkaji isi hadits di kitab Arbain Nawawi. Kejadiannya kira-kira satu bulan lalu. Menjadi istimewa juga karena setelah memberikan penjelasannya, guru saya memberikan banyak nasihat secara pribadi yang ditujukan kepada saya. Nasihat beliau untuk banyak melakukan amal kebaikan, rajin menghadiri majelis-majelis kebaikan, ibadah juga sedekah. Saat itu, saya merasa menjadi spesial. Beberapa teman yang belum tahu tentang kehamilan saya, berbondong mengucapkan selamat dan mendadak memberikan perhatian ekstra. FYI, teman-teman belajar saya rata-rata usianya separuh usia saya :) :). Beberapa berulang-ulang kali menanyakan usia kehamilan, sudah seperti apa janinnya, kapan mau syukuran 4 bulan dan beberapa pertanyaan yang terkadang lucu dan sedikit kekanak-kanakan. Anyway, this is their way to show their regard. 

Selain wasiat itu, banyak hal menarik dari hadits ini. Yang pertama biografi perowinya, yaitu Abdullah bin Mas'ud. Beliau salah satu sahabat dekat Rasulullah yang terkenal dengan pembawa sandal Rasul. Jadi kemanapun Rasul pergi, Sy Abdullah bin Mas'ud ikut serta. Kalau Rasul sudah melepas sandal beliau, maka Sy Abdullah yang membawanya. Didekapnya sandal Rasulullah itu erat-erat di dadanya. Sy Abdullah ini terkenal suka memakai wewangian dan baju bagus, tidak lain untuk menghormati sandal Rasul yang sering berada di dekapan dadanya. Fisik Sy Abdullah kecil imut. Tingginya hanya sekitar setengah meter. Saking imutnya, bayangan 7 Dwarf yang selalu mengawal Snow White gak ilang dari pikiran saya :P (Astaghfirullah... ). Beliau pernah menjadi bahan tertawaan para sahabat yang lain. Waktu itu Sy. Abdullah sedang memanjat pohon untuk mengambil siwak. Sampai di suatu dahan kakinya terjulur dan terayun-ayun tertiup angin karena ringannya. Rasul sendiri kemudian berkata walaupun ringan dan kecil di dunia, namun timbangan kaki Sy Abdullah sangat berat di hari akhir nanti. Rodhiya Allah anhu...

Hadits ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa tawadhu, berintrospeksi diri serta menjauhkan prasangka terhadap orang lain. Sesungguhnya kita sendiri tidak pernah tahu seperti apakah akhir hidup kita nanti. Mungkin saja saat ini kita sibuk dengan kebaikan namun di akhir hidup kita tergelincir dalam ma'siat maka celaka yang akan kita dapatkan di hadapan Allah. Sedangkan mungkin ada beberapa orang lain yang hina di mata kita. Senantiasa melanggar perintah Allah namun ternyata di ujung hidupnya ia tobat dan menghiasi dirinya dengan amal baik, maka kebahagiaan abadi yang akan menantinya. Itu semua tergantung suratan takdir dan ridhonya Allah terhadap kita. 
  

0 comments:

Post a Comment