Blog

Tuesday, June 4, 2013

Muhammad Fatih Asysyarif - Nama Anakku

Menepati janji di posting sebelumnya, cerita tentang nama anak bayi. Muhammad Fatih Asysyarif. 
Jujur, selama hamil, saya dan suami tidak heboh mikirin nama anak selayaknya orang tua baru lain. Bahkan kami gak pernah menengok apalagi membeli buku-buku nama anak bayi. Kebetulan saya dan suami sudah punya nadzar jauh hari sebelum saya hamil. Kalau saya diberi kesempatan hamil maka akan kami namakan Muhammad atau Khodijah. 
Begitu juga, kami berdua tidak pernah bertanya kepada dsog tentang jenis kelamin anak kami. Dsog kami juga begitu "sopan" dengan tidak grusa-grusu ngasih tahu jenis kelaminnya. Seingat saya 2 kali saya ditunjukkin bagian alat kelaminnya dan selalu hanya diberi tahu kalau yang lagi tayang adalah alat kelaminnya. That's all. Cuman saja, si bapak udah yakin banget kalau si anak bayi ini laki-laki.

Ketika si anak bayi sudah meluncur dan tahu bahwa dia berjenis kelamin laki-laki maka kami memanggilnya Muhammad. Awalnya,kami mendapat hadiah nama anak bayi dari guru kami, Muhammad Asysyarif. Sang bapak mengusulkan untuk menambahkan satu kata lagi dan tetiba aja kata Fatih yang muncul. Memang...jauh-jauh hari dulu sebelum hamil, saya pernah bilang sama suami kalau pengen anak pertama kami bernama Fatih. Saya juga suka dengan profil Muhammad Al Fatih, sang penakluk Konstatinopel. Pejuang dan pemimpin yang konon dekat dengan ulama dan tidak pernah meninggalkan sholat fardhu maupun rawatibnya. 
Akhirnya kami sisipkanlah kata Fatih di tengah nama hadiah tersebut, mengingat masih bisa memenuhi kaidah nahwu bahasa Arab. Muhammad menjadi mubtada' dan Fatih menjadi khobar sekaligus mudhof, sedang Asysyarif menjadi mudhof ilaihi-nya. Sebenarnya pada akhirnya terbaca jadi Muhammad Fatihusysyarif (محمد فاتح الشريف). Namun dengan alasan dieja ke bahasa Indonesia dan mengusahakan namanya terdiri dari 3 kata (sehingga gak susah ngurus visa kalau mau ziarah haromain :P) maka jadilah namanya "Muhammad Fatih Asysyarif".
Apa artinya...? Muhammad sendiri adalah nama Rasul penutup. Selain untuk memenuhi nadzar yang menjadi kewajiban kami, kami mengharapkan keberkahan dari nama yang agung itu. Fatih sendiri berarti pembuka dan Asysyarif berarti kemulyaan. Maka kalau diartikan frasa dari nama tersebut adalah Muhammad adalah Sang Pembuka Kemulyaan
Buat kami nama itu adalah pujian sekaligus doa. Pujian buat kekasih kami, Rasul Muhammad. Beliaulah yang membuka kemuliaan bagi kami dan umatnya. Kehadirannya memulyakan kami dan umatnya sebagai sebaik-baiknya umat. Lewat nama ini, kami berdoa pujian ini juga tersemat pada diri anak kami. Doa kami ia akan menjadi pembuka kemulyaan bagi dirinya, orang tuanya, dan lingkungannya. Doa kami juga, ia akan meneladani Sang Pembuka Kemulyaan dan mencintainya sebagai bagian dari cintanya pada Sang Pencipta. Semoga doa ini diijabahi. Aamiiin...

0 comments:

Post a Comment